Senin, 26 November 2012

Janji bertemu disurga




Al-Mubarrid menyebutkan dari Abu Kamil dari Ishaq bin Ibrahim dari Raja’ bin Amr An-Nakha’i, ia berkata, “Adalah di Kufah, terdapat pemuda tampan, dia kuat beribadah dan sangat rajin. Suatu saat dia mampir berkunjung ke kampung dari Bani An-Nakha’.
Dia melihat seorang wanita cantik dari mereka sehingga dia jatuh cinta dan kasmaran. Dan ternyata, si wanita cantik ini pun begitu juga padanya. Karena sudah jatuh cinta, akhirnya pemuda itu mengutus seseorang melamarnya dari ayahnya.
Tetapi si ayah mengabarkan bahwa putrinya telah dojodohkan dengan sepupunya. Walau demikian, cinta keduanya tak bisa padam bahkan semakin berkobar.
Si wanita akhirnya mengirim pesan lewat seseorang untuk si pemuda, bunyinya, ‘Aku telah tahu betapa besar cintamu kepadaku, dan betapa besar pula aku diuji dengan kamu. Bila kamu setuju, aku akan mengunjungimu atau aku akan mempermudah jalan bagimu untuk datang menemuiku di rumahku’.

Dijawab oleh pemuda tadi melalui orang suruhannya, ‘Aku tidak setuju dengan dua alternatif itu, “sesungguhnya aku merasa takut bila aku berbuat maksiat pada Rabbku akan adzab yang akan menimpaku pada hari yang besar.” (Yunus:15)
Aku takut pada api yang tidak pernah mengecil nyalanya dan tidak pernah padam kobaranya.’


Ketika disampaikan pesan tadi kepada si wanita, dia berkata, “Walau demikian, rupanya dia masih takut kepada Allah? Demi Allah, tak ada seseorang yang lebih berhak untuk bertaqwa kepada Allah dari orang lain. Semua hamba sama-sama berhak untuk itu.
Kemudian dia meninggalkan urusan dunia dan menyingkirkan perbuatan-perbuatan buruknya serta mulai beribadah mendekatkan diri kepada Allah. Akan tetapi, dia masih menyimpan perasaan cinta dan rindu pada sang pemuda.
Tubuhnya mulai kurus dan kurus menahan rindunya, sampai akhirnya dia meninggal dunia karenanya. Dan pemuda itu seringkali berziarah ke kuburnya, Dia menangis dan mendo’akanya. Suatu waktu dia tertidur di atas kuburanya.
Dia bermimpi berjumpa dengan kekasihnya dengan penampilan yang sangat baik. Dalam mimpi dia sempat bertanya, “Bagaimana keadaanmu? Dan apa yang kau dapatkan setelah meninggal?

Dia menjawab, “Sebaik-baik cinta wahai orang yang bertanya, adalah cintamu. Sebuah cinta yang dapat mengiring menuju kebaikan.

Pemuda itu bertanya, “Jika demikian, kemanakah kau menuju?

Dia jawab, “Aku sekarang menuju pada kenikmatan dan kehidupan yang tak berakhir. Di Surga kekekalan yang dapat kumiliki dan tidak akan pernah rusak.

Pemuda itu berkata, “Aku harap kau selalu ingat padaku di sana, sebab aku di sini juga tidak melupakanmu.

Dia jawab, “Demi Allah, aku juga tidak melupakanmu. Dan aku meminta kepada Tuhanku dan Tuhanmu (Allah SWT) agar kita nanti bisa dikumpulkan. Maka, bantulah aku dalam hal ini dengan kesungguhanmu dalam ibadah.”

Si pemuda bertanya, “Kapan aku bisa melihatmu?” Jawab si wanita: “Tak lama lagi kau akan datang melihat kami.” Tujuh hari setelah mimpi itu berlalu, si pemuda dipanggil oleh Allah menuju kehadiratNya, meninggal dunia.
subhanallah;) indah bukan?:D.

sumber:www.facebook.com

Tak terkenal dibumi terkenal di langit




Assalamualaikum ^.^ hay teman-teman sorry ya bacaannya panjang banget;) tapi wajib baca! sumpah seru dan buat terharu;") semoga kita bisa dapat manfaat yg banyak setelah membaca ini :D amiin


Pada zaman Nabi Muhammad SAW, ada seorang pemuda bermata biru,rambutnya merah, pundaknya lapang panjang, berpenampilan cukup tampan, kulitnya kemerah-merahan, dagunya menempel di dada selalu melihat pada tempat sujudnya, tangan kanannya menumpang pada tangan kirinya, ahli membaca Al-Qur'an dan menangis, pakaiannya hanya dua helai sudah kusut yang satu untuk penutup badan dan yang satunya untuk selendangan, tiada orang yang menghiraukan, tak dikenal oleh penduduk bumi akan tetapi sangat terkenal di langit.

Pemuda dari Yaman ini telah lama menjadi yatim, tak punya sanak famili kecuali hanya ibunya yang telah tua renta dan lumpuh. Hanya penglihatan kabur yang masih tersisa. Untuk mencukupi kehidupannya sehari-hari, Uwais bekerja sebagai penggembala kambing. Upah yang diterimanya hanya cukup untuk sekedar menopang kesehariannya bersama Sang ibu, bila ada kelebihan, ia pergunakan untuk membantu tetangganya yang hidup miskin dan serba kekurangan seperti keadaannya.

Kesibukannya sebagai penggembala domba dan merawat ibunya yang lumpuh dan buta, tidak mempengaruhi kegigihan ibadahnya, ia tetap melakukan puasa di siang hari dan bermunajat di malam harinya.

Uwais al-Qarni telah memeluk Islam pada masa negeri Yaman mendengar seruan Nabi Muhammad SAW. yang telah mengetuk pintu hati mereka untuk menyembah Allah, Tuhan Yang Maha Esa, yang tak ada sekutu bagi-Nya. Islam mendidik setiap pemeluknya agar berakhlak luhur.

Peraturan-peraturan yang terdapat di dalamnya sangat menarik hati Uwais, sehingga setelah seruan Islam datang di negeri Yaman, ia segera memeluknya, karena selama ini hati Uwais selalu merindukan datangnya kebenaran.

Banyak tetangganya yang telah memeluk Islam, pergi ke Madinah untuk mendengarkan ajaran Nabi Muhammad SAW secara langsung. Sekembalinya di Yaman, mereka memperbarui rumah tangga mereka dengan cara kehidupan Islam.

Alangkah sedihnya hati Uwais setiap melihat tetangganya yang baru datang dari Madinah. Mereka itu telah "bertamu dan bertemu" dengan kekasih Allah penghulu para Nabi, sedang ia sendiri belum.

Kecintaannya kepada Rasulullah menumbuhkan kerinduan yang kuat untuk bertemu dengan sang kekasih, tapi apalah daya ia tak punya bekal yang cukup untuk ke Madinah, dan yang lebih ia beratkan adalah sang ibu yang jika ia pergi, tak ada yang merawatnya.

Di ceritakan ketika terjadi Pertempuran Uhud Rasulullah SAW mendapat cedera dan giginya patah karena dilempari batu oleh musuh-musuhnya. Kabar ini akhirnya terdengar oleh Uwais. Ia segera memukul giginya dengan batu hingga patah.

Hal tersebut dilakukan sebagai bukti kecintaannya kepada beliau SAW, sekalipun ia belum pernah melihatnya. Hari berganti dan musim berlalu, dan kerinduan yang tak terbendung membuat hasrat untuk bertemu tak dapat dipendam lagi. Uwais merenungkan diri dan bertanya dalam hati, kapankah ia dapat menziarahi Nabinya dan memandang wajah beliau dari dekat?

Tapi, bukankah ia mempunyai ibu yang sangat membutuhkan perawatannya dan tak tega ditingalkan sendiri, hatinya selalu gelisah siang dan malam menahan kerinduan untuk berjumpa.

Akhirnya, pada suatu hari Uwais mendekati ibunya, mengeluarkan isi hatinya dan memohon izin kepada ibunya agar diperkenankan pergi menziarahi Nabi SAW di Madinah. Sang ibu, walaupun telah uzur, merasa terharu ketika mendengar permohonan anaknya.

Beliau memaklumi perasaan Uwais, dan berkata, "Pergilah wahai anakku! temuilah Nabi di rumahnya. Dan bila telah berjumpa, segeralah engkau kembali pulang". Dengan rasa gembira ia berkemas untuk berangkat dan tak lupa menyiapkan keperluan ibunya yang akan ditinggalkan serta berpesan kepada tetangganya agar dapat menemani ibunya selama iapergi.

Sesudah berpamitan sambil menciumi sang ibu, berangkatlah Uwais menuju Madinah yang berjarak kurang lebih empat ratus kilometer dari Yaman.

Medan yang begitu ganas dilaluinya, tak peduli penyamun gurun pasir, bukit yang curam, gurun pasir yang luas yang dapat menyesatkan dan begitu panas di siang hari, serta begitu dingin di malam hari, semuanya dilalui demi bertemu dan dapat memandang sepuas-puasnya paras baginda Nabi SAW yang selama ini dirindukannya.

Tibalah Uwais al-Qarni di kota Madinah. Segera ia menuju ke rumah Nabi SAW, diketuknya pintu rumah itu sambil mengucapkan salam. Keluarlah sayyidatina 'Aisyah r.a., sambil menjawab salam Uwais.

Segera saja Uwais menanyakan Nabi yang ingin dijumpainya. Namun ternyata beliau SAW tidak berada di rumah melainkan berada di medan perang. Betapa kecewa hati sang perindu, dari jauh ingin berjumpa tetapi yang dirindukannya tak berada di rumah. Dalam hatinya bergolak perasaan ingin menunggu kedatangan Nabi SAW dari medan perang.

Tapi, kapankah beliau pulang ? Sedangkan masih terngiang di telinga pesan ibunya yang sudah tua dan sakit-sakitan itu, agar ia cepat pulang ke Yaman," Engkau harus lekas pulang".

Karena ketaatan kepada ibunya, pesan ibunya tersebut telah mengalahkan suara hati dan kemauannya untuk menunggu dan berjumpa dengan Nabi SAW. Ia akhirnya dengan terpaksa mohon pamit kepada sayyidatina 'Aisyah r.a. untuk segera pulang ke negerinya. Dia hanya menitipkan salamnya untuk Nabi SAW dan melangkah pulang dengan perasaan haru.

Sepulangnya dari perang, Nabi SAW langsung menanyakan tentang kedatangan orang yang mencarinya. Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa Uwais al-Qarni adalah anak yang taat kepada ibunya. Ia adalah penghuni langit (sangat terkenal di langit).

Mendengar perkataan baginda Rosulullah SAW, sayyidatina 'Aisyah r.a. dan para sahabatnya tertegun. Menurut informasi sayyidatina 'Aisyah r.a., memang benar ada yang mencari Nabi SAW dan segera pulang kembali ke Yaman, karena ibunya sudah tua dan sakit-sakitan sehingga ia tidak dapat meninggalkan ibunya terlalu lama.

Rasulullah SAW bersabda : "Kalau kalian ingin berjumpa dengan dia (Uwais al-Qarni), perhatikanlah, ia mempunyai tanda putih di tengah-tengah telapak tangannya." Sesudah itu beliau SAW, memandang kepada sayyidina Ali bin Abi Thalib k.w. dan sayyidina [[Umar bin Khattab] r.a. dan bersabda, "Suatu ketika, apabila kalian bertemu dengan dia, mintalah do'a dan istighfarnya, dia adalah penghuni langit dan bukan penghuni bumi".

Tahun terus berjalan, dan tak lama kemudian Nabi SAW wafat, hingga kekhalifahan sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq r.a. telah di estafetkan Khalifah Umar r.a. Suatu ketika, khalifah Umar teringat akan sabda Nabi SAW. tentang Uwais al-Qarni, sang penghuni langit.

Beliau segera mengingatkan kepada sayyidina Ali k.w. untuk mencarinya bersama. Sejak itu, setiap ada kafilah yang datang dari Yaman, beliau berdua selalu menanyakan tentang Uwais al-Qorni, apakah ia turut bersama
mereka.

Diantara kafilah-kafilah itu ada yang merasa heran, apakah sebenarnya yang terjadi sampai-sampai ia dicari oleh beliau berdua. Rombongan kafilah dari Yaman menuju Syam silih berganti, membawa barang dagangan
mereka.

Suatu ketika, Uwais al-Qorni turut bersama rombongan kafilah menuju kota Madinah. Melihat ada rombongan kafilah yang datang dari Yaman, segera khalifah Umar r.a. dan sayyidina Ali k.w. mendatangi mereka dan menanyakan apakah Uwais turut bersama mereka. Rombongan itu mengatakan bahwa ia ada bersama mereka dan sedang menjaga unta-unta mereka di perbatasan kota. Mendengar jawaban itu, beliau berdua bergegas pergi menemui Uwais al-Qorni.

Sesampainya di kemah tempat Uwais berada, Khalifah Umar r.a. dan sayyidina Ali k.w. memberi salam. Namun rupanya Uwais sedang melaksanakan sholat. Setelah mengakhiri shalatnya, Uwais menjawab salam kedua tamu agung tersebut sambil bersalaman.

Sewaktu berjabatan, Khalifah Umar segera membalikkan tangan Uwais, untuk membuktikan kebenaran tanda putih yang berada ditelapak tangan Uwais, sebagaimana pernah disabdakan oleh baginda Nabi SAW. Memang benar! Dia penghuni langit. Dan ditanya Uwais oleh kedua tamu tersebut, siapakah nama saudara ? "Abdullah", jawab Uwais.

Mendengar jawaban itu, kedua sahabatpun tertawa dan mengatakan, "Kami juga Abdullah, yakni hamba Allah. Tapi siapakah namamu yang sebenarnya ?" Uwais kemudian berkata, "Nama saya Uwais al-Qorni".

Dalam pembicaraan mereka, diketahuilah bahwa ibu Uwais telah meninggal dunia. Itulah sebabnya, ia baru dapat turut bersama rombongan kafilah dagang saat itu. Akhirnya, Khalifah Umar dan Ali k.w. memohon agar Uwais berkenan mendo'akan untuk mereka.

Uwais enggan dan dia berkata kepada khalifah, "Sayalah yang harus meminta do'a kepada kalian". Mendengar perkataan Uwais, Khalifah berkata, "Kami datang ke sini untuk mohon do'a dan istighfar dari anda".

Karena desakan kedua sahabat ini, Uwais al-Qorni akhirnya mengangkat kedua tangannya, berdo'a dan membacakan istighfar. Setelah itu Khalifah Umar r.a. berjanji untuk menyumbangkan uang negara dari Baitul Mal kepada Uwais, untuk jaminan hidupnya.

Segera saja Uwais menolak dengan halus dengan berkata, "Hamba mohon supaya hari ini saja hamba diketahui orang. Untuk hari-hari selanjutnya, biarlah hamba yang fakir ini tidak diketahui orang lagi".

Setelah kejadian itu, nama Uwais kembali tenggelam tak terdengar beritanya. Tapi ada seorang lelaki pernah bertemu dan di tolong oleh Uwais, waktu itu kami sedang berada di atas kapal menuju tanah Arab bersama para pedagang, tanpa disangka-sangka angin topan berhembus dengan kencang. Akibatnya hempasan ombak menghantam kapal kami sehingga air laut masuk ke dalam kapal dan menyebabkan kapal semakin berat.

Pada saat itu, kami melihat seorang laki-laki yang mengenakan selimut berbulu di pojok kapal yang kami tumpangi, lalu kami memanggilnya. Lelaki itu keluar dari kapal dan melakukan sholat di atas air.

Betapa terkejutnya kami melihat kejadian itu. "Wahai waliyullah," Tolonglah kami!" tetapi lelaki itu tidak menoleh. Lalu kami berseru lagi, "Demi Zat yang telah memberimu kekuatan beribadah, tolonglah kami!" Lelaki itu menoleh kepada kami dan berkata,

"Apa yang terjadi ?"

"Tidakkah engkau melihat bahwa kapal dihembus angin dan dihantam ombak?" tanya kami.

"Dekatkanlah diri kalian pada Allah!" katanya.

"Kami telah melakukannya."

"Keluarlah kalian dari kapal dengan membaca bismillahirrohmaanirrohiim!"

Kami pun keluar dari kapal satu persatu dan berkumpul di dekat itu. Pada saat itu jumlah kami lima ratus jiwa lebih. Sungguh ajaib, kami semua tidak tenggelam, sedangkan perahu kami berikut isinya tenggelam ke dasar laut.

Lalu orang itu berkata pada kami ,"Tak apalah harta kalian menjadi korban asalkan kalian semua selamat". "Demi Allah, kami ingin tahu, siapakah nama Tuan ? "Tanya kami.

"Uwais al-Qorni". Jawabnya dengan singkat.

Kemudian kami berkata lagi kepadanya, "Sesungguhnya harta yang ada dikapal tersebut adalah milik orang-orang fakir di Madinah yang dikirim oleh orang Mesir."

"Jika Allah mengembalikan harta kalian. Apakah kalian akan membagi-bagikannya kepada orang-orang fakir di Madinah?" tanyanya.

"Ya, "jawab kami.

Orang itu pun melaksanakan sholat dua rakaat di atas air, lalu berdo'a.

Setelah Uwais al-Qorni mengucap salam, tiba-tiba kapal itu muncul ke permukaan air, lalu kami menumpanginya dan meneruskan perjalanan.

Setibanya di Madinah, kami membagi-bagikan seluruh harta kepada orang-orang fakir di Madinah, tidak satupun yang tertinggal.

Beberapa waktu kemudian, tersiar kabar kalau Uwais al-Qorni telah pulang ke Rahmatullah.

Anehnya, pada saat dia akan dimandikan tiba-tiba sudah banyak orang yang berebutan untuk memandikannya. Dan ketika dibawa ke tempat pembaringan untuk dikafani, di sana sudah ada orang-orang yang menunggu untuk mengkafaninya.

Demikian pula ketika orang pergi hendak menggali kuburnya. Di sana ternyata sudah ada orang-orang yang menggali kuburnya hingga selesai. Ketika usungan dibawa menuju ke pekuburan, luar biasa banyaknya orang yang berebutan untuk mengusungnya.

Dan Syeikh Abdullah bin Salamah menjelaskan, "ketika aku ikut mengurusi jenazahnya hingga aku pulang dari mengantarkan jenazahnya, lalu aku bermaksud untuk kembali ke tempat penguburannya guna memberi tanda pada kuburannya, akan tetapi sudah tak terlihat ada bekas kuburannya. (Syeikh Abdullah bin Salamah adalah orang yang pernah ikut berperang bersama Uwais al-Qorni pada masa pemerintahan sayyidina Umar r.a.)

Meninggalnya Uwais al-Qorni telah menggemparkan masyarakat kota Yaman. Banyak terjadi hal-hal yang amat mengherankan.

Sedemikian banyaknya orang yang tak dikenal berdatangan untuk mengurus jenazah dan pemakamannya, padahal Uwais adalah seorang fakir yang tak dihiraukan orang.

Sejak ia dimandikan sampai ketika jenazahnya hendak diturunkan ke dalam kubur, di situ selalu ada orang-orang yang telah siap melaksanakannya terlebih dahulu. Penduduk kota Yaman tercengang.

Mereka saling bertanya-tanya, "Siapakah sebenarnya engkau wahai Uwais al-Qorni? Bukankah Uwais yang kita kenal, hanyalah seorang fakir yang tak memiliki apa-apa, yang kerjanya hanyalah sebagai penggembala domba dan unta? Tapi, ketika hari wafatmu, engkau telah menggemparkan penduduk Yaman dengan hadirnya manusia-manusia asing yang tidak pernah kami kenal.

Mereka datang dalam jumlah sedemikian banyaknya. Agaknya mereka adalah para malaikat yang di turunkan ke bumi, hanya untuk mengurus jenazah dan pemakamannya. Baru saat itulah penduduk Yaman mengetahuinya siapa "Uwais al-Qorni" ternyata ia tak terkenal di bumi tapi terkenal di langit.

Beberapa Kesaksian Tentang Uwais Al-Qorni:

Rabi’ bin Khutsaim berkata, "Aku pergi ke tempat Uwais al-Qarni, aku mendapati beliau sedang duduk setelah selesai menunaikan shalat Shubuh."

Aku berkata (pada diriku -pent), "Aku tidak akan mengganggunya dari bertasbih. Setelah masuk waktu Zhuhur, beliau mengerjakan shalat Zhuhur. Dan begitu masuk waktu Ashar beliau shalat Ashar.

Selesai shalat Ashar beliau duduk sambil berdzikir hingga tiba waktu Maghrib. Setelah shalat Maghrib beliau menunggu waktu Isya’, kemudian shalat Isya’.

Selesai shalat Isya’ beliau mengerjakan shalat hingga menjelang Shubuh. Setelah shalat Shubuh beliau duduk dan tanpa sengaja tertidur. Tiba-tiba saja beliau terbangun. Ketika itu aku mendengar dia berkata, Ya Allah, aku
berlindung kepadaMu dari mata yang senang tidur, dan perut yang tidak merasa kenyang."

Dia, jika bersumpah demi Allah pasti terkabul. Pada hari kiamat nanti ketika semua ahli ibadah dipanggil disuruh masuk surga, dia justru dipanggil agar berhenti dahulu dan disuruh memberi syafa'at, ternyata Allah memberi izin dia untuk memberi syafa'at sejumlah qobilah Robi'ah dan qobilah Mudhor, semua dimasukkan surga tak ada yang ketinggalan karenanya.

Dia adalah "Uwais al-Qarni". Ia tak dikenal banyak orang dan juga miskin, banyak orang suka menertawakan, mengolok-olok, dan menuduhnya sebagai tukang membujuk, tukang mencuri serta berbagai macam umpatan dan penghinaan lainnya.

Seorang fuqoha' negeri Kuffah, karena ingin duduk dengannya, memberinya hadiah dua helai pakaian, tapi tak berhasil dengan baik, karena hadiah pakaian tadi diterima lalu dikembalikan lagi olehnya seraya berkata, "Aku khawatir, nanti sebagian orang menuduh aku, dari mana kamu dapatkan pakaian itu, kalau tidak dari membujuk pasti dari mencuri".

Semoga bermanfaat.

sumber: www.facebook.com/catatan-catatan islam

Malam pertama




Sebuah malam yang meninggalkan isak tangis sanak saudara
Hari itu…mempelai sangat dimanjakan
Mandipun…harus dimandikan
Seluruh badan kita terbuka….
Tak ada sehelai benangpun menutupinya..
Tak ada sedikitpun rasa malu…
Seluruh badan digosok dan dibersihkan
Kotoran dari lubang hidung dan anus dikeluarkan
Bahkan lubang – lubang itupun ditutupi kapas putih…
Itulah sosok kita….
Itulah jasad kita waktu itu

Setelah dimandikan…,
Kitapun kan dipakaikan gaun cantik berwarna putih
Kain itu …jarang orang memakainya..
Karena bermerk sangat terkenal bernama Kafan
Wewangian ditaburkan ke baju kita…
Bagian kepala..,badan…, dan kaki diikatkan
Tataplah….tataplah…itu
lah wajah kita
Keranda pelaminan…
langsung disiapkan
Pengantin bersanding sendirian…

Mempelai di arak keliling kampung bertandukan tetangga
Menuju istana keabadian sebagai simbol asal usul kita
Diiringi langkah gontai seluruh keluarga
Serta rasa haru para handai taulan
Gamelan syahdu bersyairkan adzan dan kalimah kudus
Akad nikahnya bacaan talkin…
Berwalikan liang lahat..
Saksi – saksinya nisan-nisan..yang tlah tiba duluan
Siraman air mawar..pengantar akhir kerinduan

dan akhirnya…..
Tiba masa pengantin..
Menunggu dan ditinggal sendirian…
Tuk mempertanggungjawabkan seluruh langkah kehidupan
Malam pertama bersama KEKASIH..
Ditemani rayap – rayap dan cacing tanah
Di kamar bertilamkan tanah..
Dan ketika 7 langkah tlah pergi….
Kitapun kan ditanyai oleh sang Malaikat…
Kita tak tahu apakah akan memperoleh Nikmat Kubur…
Ataukah kita kan memperoleh Siksa Kubur…..
Kita tak tahu…dan tak seorangpun yang tahu….
Tapi anehnya kita tak pernah galau ketakutan….
Padahal nikmat atau siksa yang kan kita terima
Kita sungkan sekali meneteskan air mata…
Seolah barang berharga yang sangat mahal…

Dan Dia Kekasih itu..
Menetapkanmu ke syurga..
Atau melemparkan dirimu ke neraka..
Tentunya kita berharap menjadi ahli syurga…
Tapi….tapi ….sudah pantaskah sikap kita selama ini…
Untuk disebut sebagai ahli syurga ?????????

ayuk semangat kumpulin pahalanya:D
semoga kita termasuk ahli surga. amiiin amiiin yarabbalalamin ;")
sumber : www.facebook.com


Manisnya bergelar wanita


         

        Pada suatu hari, Rasulullah SAW berjalan-jalan bersama puteri baginda Saidatina Fatimah r.a Setibanya mereka berdua di bawah sebatang pohon tamar, Fatimah terpijak rerumputan putri malu, kakinya berdarah lalu mengadu kesakitan.
Fatimah mengatakan kepada bapaknya apalah gunanya rerumputan putri malu itu berada di situ dengan nada yang sedikit marah.
Rasulullah dengan tenang berkata kepada puteri kesayangannya bahwasannya rerumputan putri malu itu amat berkait rapat dengan wanita. 
Fatimah terkejut. Rasulullah menyambung kata-katanya lagi...
Para wanita hendaklah mengambil pengajaran daripada rerumputan putri malu ini dari empat aspek :
Pertama, rerumputan putri malu akan kuncup apabila disentuh. Ini boleh diibaratkan bahwa wanita perlu mempunyai perasaan malu (pada tempatnya).
Kedua, rerumputan putri malu mempunyai duri yang tajam untuk mempertahankan dirinya. Oleh itu, wanita perlu tahu mempertahankan diri dari kehormatan sebagai seorang wanita muslimah.
Ketiga, rerumputan putri malu juga mempunyai akar tunjang yang sangat kuat dan mencengkam bumi. Ini bermakna wanita solehah hendaknya mempunyai keterikatan yang sangat kuat dengan Allah Rabbul 'Alamin.
Dan akhir sekali, ia akan kuncup dengan sendirinya apabila senja menjelang.
Oleh itu, para wanita sekalian, kembalilah ke rumahmu walau pun ia hanya tumbuhan yang kecil. 

Betapa islam telah meletakkan wanita pada kedudukan semanis-manisnya? Jika semua saranan Rasulullah ini dituruti ia cukup manis, semua yang bertentangan menjadikannya pahit bagai empedu.

Kemanisan wanita akan hilang apabila apa yang dilakukan bertentangan dengan kejadiannya yang asal. Seorang wanita menjadi kupu-kupu. Dia tidak pulang ke rumah sebaliknya bersidai di tempat yang tidak senonoh hingga larut malam. Apakah itu manis? Sudah tentu tidak.
Demikianlah wanita, dia warna alam yang cukup berharga di dahargai.
setiap insan lahir dari manusia bernama wanita. Alangkah manisnya menjadi wanita sebab dia unsur terpenting dalam kewujudan alam ini sedemikian rupa.
Kalau kita hendak melihat keburukan bukan satu yang akan kita jumpa, kalau kita hendak mencari kebaikan dan keindahan bukan satu dua juga yang akan kita temui. Apa pun, ingatlah, "Barangsiapa yang tidak menyayangi dia tidak akan disayangi".(HR Muslim)

sumber : www.facebook.com

Bagaimana bisa?




Banyak perempuan cantik. Namun, hanya segelintir perempuan yang mengerti dan paham makna cantik yang sebenarnya.

Begitu pula banyak perempuan pintar dan cerdas. Namun, hanya segelintir perempuan yang paham arti pintar dan cerdas sebenarnya.

Aku menulis dan memahami, bukan berarti bahwa aku sempurna. Karena kesempurnaan hanya milik ALLAH semata.

Aku menulis dan memberi penjelasan, bukan berarti aku mengetahui segalanya. Karena hanya ALLAH yang Maha Mengetahui segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi.

Aku menulis dan berbagi, bukan berarti aku kaya akan ilmu. Karena hanya ALLAH-lah yang Maha Kaya dan Memiliki Ilmu.
Bukan… Bukaan.. Bukan maksud hati menggurui dan bukan pula memojokan.

Aku begini, karena aku menyayangi dan mencintai. Sungguh, aku hanya ingin berikan yang terbaik untuk perempuan dimana pun kalian berpijak di muka bumi ini.
Perempuan adalah perhiasan termahal.
Perempuan adalah madrasah bagi anak-anaknya kelak.
Perempuan adalah sosok kesuksesannya seorang pria.
Perempuan adalah makhluk yang berharga.
Perempuan adalah yang dimana ALLAH memuliakannya.
Perempuan adalah sosok yang dicemburui oleh bidadari surga.

Namun, cantik, cerdas dan pintar, tidak ada artinya jika aurat masih di umbar.

Namun, perhiasan termahal, madrasah bagi anak-anak dan sosok kesuksesan pria, tidak akan ada artinya jika masih tidak mau untuk menjilbabkan auratnya.

Namun, berharga dan mulianya perempuan tidak akan ada artinya jikalau tidak melaksanakan perintahNya.

Namun, bidadari tidak akan pernah cemburu dengan perempuan yang enggan menutup aurat karena ragu.
Yang aku khawatirkan saat ini adalah perempuan mengaku Islam, namun pakaian seperti perempuan kafir.

Jilbab adalah salah satu pembeda antara perempuan muslim dan perempuan kafir.
Maka, jelaslah sudah.. Jilbab bukan hanya dari kesiapan hati, melainkan kewajiban dari Ilahi Rabbi

Bagaimana bisa mempersiapkan mental dahulu sebelum berjilbab? Sedangkan kesiapan mental seharusnya setelah mengenakan jilbab.

Bagaimana bisa menjilbabkan hati dahulu sebelum menjilbabkan aurat? Sedangkan menjilbabkan hati akan berjalan bersamaan jika sudah menutup aurat.

Bagaimana bisa tidak semua yang berjilbab itu baik, maka perbaiki dulu perilaku lalu berjilbab? Sedangkan dengan berjilbab otomatis perilaku akan menjadi lebih baik dan membatasi dari hal-hal yang buruk.

Alhamdulillah^^ semoga kita bisa belajar dr sini ya teman-temanku;)
semoga tidak ada yg menghina wanita berjilbab lg:D
sumber:www.tumblr.com

Macam-macam pertanyaan tentang berjilbab



★ emang yang pakai kerudung langsung dapat tiket surga gitu??
Terus aku yang gak jilbaban walaupun sholat,sedekah,nggak nyakitin hati orang ga masuk surga?? Yang benar aje admin!!
♥ aduh saudariku yang di rahmati ALLAH AZZA WAJALLA,begini loh
Kalau sholat kamu pakai mukenah kan??
Itu tutup aurat kan?
Sholat itu ibadah yang utama,tiang agama islam saudariku.
Kalau ALLAH RABBUL IZZATI menyuruhmu tutup aurat dalam sholat kenapa di luar sholat kau buka??
ALLAH Maha Tahu atas perkara sekecil apapun tentang hamba-Nya.
Kenapa harus kau tutup aurat?
Karena ALLAH menghargai hakikatmu sebagai mahluk yang indah.
ALLAH menyayangimu.
Bagaimana bisa kau di luar sholat ketemu manusia,beeinteraksi dengan sesama hamba ALLAH malah menampakkan aurat?
Memang surga tidak diukur hanya dari tutup aurat atau tidak,namun itu adalah Perintah-Nya yang wajib seperti sholat.

★ Kalau memang wajib kenapa nggak ada dirukun islam???
♥ saudariku,kenapa harus dicantumkan pada rukun islam,kan sudah terwakili dengan sholat. Dalam sholat kita menutup aurat

★ Jangan menjudge kami kalau kami belum siap pakai kerudung !
♥ kami tidak menjudge kalian,hanya kamj ingatkan mari tutup aurat sebelum kain kafan menjadi penutup aurat yang pertama dan terakhir.

★ Saya mau yang modis
♥ Oh tidak masalah saudariku,asalkan pakian itu bukan untuk kesombongan,bukan untuk pamer kecantikan,asal pakian itu tebal,longgar,kerdungnya tebal,tidak menampakan anggota aurat di kepala,tidakemamerkan lehermu karena itu seperti cara bertudungnya para biarawati.

★ Ribet banget sih !
♥ Tidak saudariku,islam itu agama sempurna,cara berpakaianpun di atur dalam islam. Islam mengajak untuk sederhana,mengenakan pakaian untuk menutup aurat bukan memalut aurat. Mengajak kita meencerminkan islam bukan menjiplak agama lain lalu menamakan ini “MODE”„’TREN’ yang islami.
Jangan kau benarkan yang salah.
Jangan kau salahkan yang benar karena itu sifat para munafik dan kafir.

Sumber : www.google.com/www.tumblr.com

Percuma berjilbab?



Ada yang bilang begini:
“Percuma atas jilbab bawahnya telanjang”
“Percuma berjilab sebagai penutup kedok yang sering masuk hotel dengan orang asing”
“Percuma berjilbab cuma tutupin bekas cupangan di leher”
“Percuma berjilbab tapi mesum”
dan masih banyak PERCUMA yang lain.
Astagfirullahal’adziim.

Memang faktanya begitu,dan saya tidak mau menutup mata akan fakta yang begitu menohok.
Tapi sebelum saya kupas tentang PERCUMA itu saya harap saudara-saudariku wudhu,ambil napas,istigfar. Dan baca ini.

Maaf agak panjang,karena saya ingin menjelaskan dengan detail.
Jika tidak mau baca sebaiknya tetap baca,karena rugi kalau tidak :)
*^_^~


Bismillahirrohmaanirrohiim.
Tutup aurat itu KEWAJIBAN setiap wanita yang sudah baliqh untuk melaksanakannya.
Diajarkan sejak dini juga bagus.ツ
Kenapa saya katakan demikian?

mari simak dalilnya ada di Q.S. Al Ahzab ayat 59
Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya[1232] ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

JILBAB Ialah sejenis baju kurung yang longgar yang menutupi seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan.
Nah jadi jangan salah dalam memaknai JILBAB ya ^^


Lanjut yuk.
Masih betah baca kan?
Alhamdulillahirobbil’aalamiin.
Kerudung (Khimar)
adalah penutup kepala (rambut)
dalilnya ada di Q.S. An Nuur ayat 31
Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.

Subhanallah ya,dalilnya panjang benner, monggo,silahkan dicek pada al qur’annya masing-masing jika ada terjemahannya.
Jadi ?
Tutup aurat itu wajib hukumnya.
Bagaimana cara menutupnya?
Pakailah JILBAB+KERUDUNG+KAOS KAKI
(kaki termasuk aurat wanita baliqh loh)
Sudah CLEAR kan apa itu TUTUP AURAT?
Bagaimana cara menutup aurat yang sesuai perintah ALLAH.

Nah sekarang kriteria JILBAB & KERUDUNGNYA
Jilbab yang dimaksud dalam Islam harus penuhi kriteria dibawah;
▲ Bahan kainnya tebal
▲ Longgar
▲ Tidak menyerupai wnita kafir
▲ Bukan untuk pamer
▲ Warnanya tidak mencolok
Khimar/kerudung: untuk 
menutup kepala dimana kriterianya:
▼ Bahannya tebal
▼ Diulurkan menutupi dada
▼ Tidak menyerupai wanita kafir
▼ Tidak mencolok warnanya
▼ Tidak dipakai untuk pamer

Dan yang paling penting “niat” memakainya karena itu perintah ALLAH dan semoga Penutup Auratmu yang syar’i itu mampu menaga perangaimu,mampu menjaga ahlakmu,mampu menjadi pengingatmu ketika kau dalam khilaf.
Jelas?
Masih ada pertanyaan?
Bagaimana dengan PERNYATAAN percuma?

Percuma berjilbab……………
Dia itu nggak berjilbab tapi berkerudung Tipis
Dia itu memakai baju dengan komposisi:
ketat+jeans ketat+kerudung tipis/kerudung lilit/kerudung punuk unta/kerudung gaya/kerudung kayak biarawati(dalaman ninja dengan kerudung dijuntai)
DIA TIDAK MENUTUP AURAT.
DIA ITU BALUT AURAT.
Dia TIDAK memakai JILBAB 
Dia hanya wanita GALAU yang tidak paham ILMU kenapa harus MENUTUP AURAT.
Jadilah dia tersesat.
Dan itu adalah TUGAS kita semua yang mengetahui KEBENARAN untuk menyampaikan.

Tutup aurat itu yang 
Pakai JILBAB+KERUDUNG+KAOS KAKI
BAJU LONGGAR*+ROK LEBAR+KAOS KAKI
*Baju longgarnya panjangnya melebihi pantat
Roknya tidak menyeret jalan
ITULAH AKHWAT SEJATI
yang tidak seperti itu hanyalah IMITASI
Kami bukanlah barisan malaikat yang tanpa dosa.
Kami hanya INGIN TAAT pada perintah ALLAH SUBHANA WA TA’AALA
Kami juga punya dosa,kami juga punya khilaf,kami juga hamba ALLAH SUBHANA WA TA’AALA sama sepertimu,kami juga wanita islam,kami juga ibu,kami juga anak perempuan,kami sama sepertimu. 
Tapi kami ingin taat kepada Pemilik hidup,yang nyawa kami berada dalam genggaman-Nya.
Perkara hati,ahlak itu SEMUA Manusia wajib berahlak baik.
Tidak peduli muslimah,muslimin,lelaki,perempuan,anak kecil,orang dewasa,orang tua,pemuda,pemudi,kafir,islam,yahudi, haruslah berahlak baik.
Perkara tutup aurat dengan
syar’i itu KEWAJIBAN Setiap WANITA MUSLIMAH!

Berhenti katakan PERCUMA BERJILBAB KALAU……………
Jika tdak mampu menyeru pada kebaikan dukunglah dengan melaksanakannnya
Jika tidak mampu melaksanakannya jangan mematahkan orang yang sedang menuju kebaikan.
Karena yang suka mengganggu menuju kebaikan itu syaitan.

Alhamdulillah akhirnya selesai juga bacanya iya gak?:D 
Semoga bermanfaat ya teman-temanku seiman dan seislam;) moga-moga kita bisa mengikuti yang benar dan dimudahkan amiiin
Salam santun

sumber: Bacaan dari tumblr

Sabtu, 24 November 2012

Jadi akhwat jangan genit !!




Jadi Akhwat Jangan Genit,
Pakai bedak kok sampe enam lapis
Maunya sih biar kelihatan manis
Belum lagi minyak wangi yang seember
Apalagi tujuannya kalau bukan biar para ikhwan lumer.
Jadi Akhwat Jangan Genit,
Pakaian takwa katanya ribet
Bikin mata juga jadi sepet
Akhirnya…
Jilbab saringan tahu pun dipakainya
Keseksian tubuh yang kelihatan malah membuat bangga
Terbayang pujian yang bakal di terima
Waaahhh belum tahu ya neng, kalo yang bgono bisa jadi ahli neraka!!
Jadi Akhwat Jangan Genit,
Nyamperin ikhwan bisa tiap menit
Kalo perlu pasang status kalo lagi sakit
Sambil sedikit- sedikit menangis, ah menangis kok sedikit sedikit
Dalam hati …yes!!go get them baby!!
Sang ikhwanpun ga kuat hati
Dijawabnya status dengan ” sudah baikan ukhti?”
Jiah, amnesia kah kalau Allah selalu mengawasi?
dimana itu malu hati?
Jadi Akhwat Jangan Genit,
Suarapun di buat mendayu- dayu
Kalo ikhwan lewat pasang aksi biar kelihatan paling ayu
helehh..gimana sih mbak yu
Dimana semangat dakwahmu?
Jadi Akhwat Jangan Genit
suka nelpon-nelpon ikhwan tanpa acara yang jelas dan lama banget
setelah itu mau aja diajak ketemuan romantis 
yaaah, si ikhwannya pun ternyata pasang posisi
alasannya pun hebat euy, amanah kaderisasi
Jadi Akhwat Jangan Genit
Nyolong liat foto ikhwan di facebook..
Langsung deh ilang seketika itu mata yang ngantuk
Setelah itu berganti acara.. dipilih! dipilih!..
Kalo dah kegaet..hmmm langsung sikat tanpa risih
Jadi akhwat jangan genit,
suka bercanda lengket dengan ikhwan
lalu berlanjut dengan es em es an
setelah itu terwujudlah perhatian yang kelewatan
ujung-ujungnya berganti status dengan pacaran
Jadi akhwat jangan genit,
tampil dengan sejuta pesona yang memikat
harap harap cemas semoga sang ikhwan mau mendekat.
Jadi akhwat jangan genit,
maka dari itu jaga diri baik-baik
jaga akhlak agar selalu apik
jaga iman agar selalu resik
jangan malah menyebar fitnah sehingga dunia jadi terbolak balik.
Jadi akhwat jangan genit,
duh akhwat pesona mu memang mematikan
menjadi celah kelemahan para ikhwan
maka jagalah dirimu agar tetap kelihatan menawan
sampai-sampai bidadaripun akan cemburu
ketika kau bisa menjadikan diri BUKAN sebagai obyek berburu.
Jadi akhwat jangan genit,
kau bagaikan mutiara
kecantikanmu tiada tara
jika kau menjaga dirimu tetap pada aturan
maka kau pantas menjadi harapan
harapan bagi suamimu nanti
yang insyaAllah akan sungguh berbangga hati
karna memiliki istri yang pintar menjaga diri
Jadi akhwat jangan genit,
jangan khawatir semua ada waktunya
bersabarlah sampai tiba saat kau akan bahagia
maka kau akan teramat bangga dalam rasa
karna kau tak perlu menggadaikan dirimu dalam dosa.


(syahidah/Voa-islam.com)
 dan sumber lainnya ;) semoga bermanfaat dan sebagai renungan untuk kita semua :D