Senin, 06 Oktober 2014

perhitungan angka kuman

 LAPORAN PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI-VIROLOGI
“PERHITUNGAN ANGKA KUMAN”

                             *lambang ffs uhamka*

Di susun Oleh :
Adita Parasanti 
Anggun Maulia 
Dista Mandasari 
Lia Hasanah 
                                                Novi Yanti 


          
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR.HAMKA
FAKULTAS FARMASI DAN SAINS
JURUSAN FARMASI
JAKARTA
2014



        BAB I    
                                                  PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang
Dialam terdapat banyak mikroorganisme yang hidup. Mikroorganisme yang terdapat dialam tersebut terdapat dalam bentuk kumpulan massa/sel koloni. Untuk mempelajari suatu jenis koloni dan sifat mikroorganisme terlebih dahulu. Setelah dibiakan, kita perlu menghitung atau menentukan banyaknya mikroba untuk mengetahui seberapa jauh sampel itu tercemar oleh mikroba. Dengan mengetahui jumlah mikroba, maka dapat diketahui kualitas mikrobiologi dari bahan tersebut (makanan,minuman,dll). Bahan yang dikatakan baik jika jumlah mikroba  yang terkandung dalam bahan tersebut masih dibawah jumlah standar yang telah ditentukan oleh suatu lembaga. Kandungan mikroba pada suatu bahan juga sangat menentukan tingkat kerusakannya, serta dapat ditentukan oleh tingkat kelayakan untuk dikonsumsi.

1.2  Tujuan
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah :
-          Praktikan dapat menghitung jumlah bakteri yang tumbuh dari sampel praktik yang sebelumnya
-          Dapat menghitung jumlah kuman aerob yg terdapat dalam produk obat,obat tradisional,makanan,kosmetika dan alat kesehatan.
-          Dapat menghitung jumlah koloni yg tumbuh disetiap pengenceran
-          Dapat mengetahui cara menghitung kuman




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.    Perhitungan angka kuman
Menentukan banyaknya mikroba dalam suatu bahan dilakukan untuk mengetahui sampai seberapa jauh bahan itu tercemar oleh mikroba. Dengan mengetahui jumlah mikroba, maka dapat diketahui kualitas mikrobiologi dari bahan tersebut.
Jumlah mikroba dapat dihitung dengan beberapa cara, namun secara garis besar dibedakan menjadi :
1.      Cara langsung
Hasil perhitungan secara langsung menunjukan seluruh jumlah mikroba yang masih hidup maupun yang sudah mati. Caranya :
a.       Pembuatan preparat sederhana yg diwarnai
b.      Menggunakan ruang hitung
2.      Cara tidak langsung
Hasil perhitungan akan menunjukan jumlah mikroba yang masih hidup saja. Caranya :
a.       menghitung total jumlah mikroba
b.      cara pengenceran
c.       memperkirakan jumlah terkecil mikroba yg ada
d.      cara kekeruhan
Cara ini dapat digunakan untuk bahan padat maupun cair. Khusus untuk bahan padat maka sebelum dilakukan perhitungan bahan itu perlu dilakukan pelarutan atau dibuat suspensi, dengan memperhitungkan faktor pengencerannya.
Syarat koloni yang ditentukan untuk dihitung adalah :
a.       Satu koloni dihitung 1 koloni
b.      Dua koloni yang bertumpuk dihitung 1 koloni
c.       Beberapa koloni yg berhubungan dihitung 1 koloni
d.      Dua koloni yang berhimpitan dan masih dapat dibedakan dihitung 2 koloni
e.       Koloni yang lebih besar dari setengah cawan tidak dihitung
f.       Koloni yang besarnya kurang dari setengah luas cawan dihitung 1 koloni.

Standar perhitungan
jumlah koloni = jumlah koloni x 1/faktor pengenceran
a.       Cawan yang dipilih adalah yang mengandung jumlah koloni 30-300 koloni.
b.      Hasil yang dilaporkan terdiri dari dua angka yaitu angka pertama didepan koma dan angka kedua dibelakang koma. Jika angka ketiga lebih besar dari 5 maka harus dibulatkan satu angka lebih tinggi daripada angka kedua.
c.       Jika semua pengenceran menghasilkan angka kurang dari 30 koloni, maka hanya koloni pada pengenceran terendah yg dihitung. Hasilnya dilaporkan sebagai kurang dari 30 koloni dikalikan dengan faktor pengenceran tetapi jumlah sebenarnya harus dicantumkan dengan tanda kurung.
d.      Jika semua pengenceran menghasilkan angka lebih dari 300 koloni maka hanya koloni pada pengenceran tertinggi yang dihitung. Hasilnya dilaporkan sebagai lebih dari 300 koloni dikalikan dengan faktor pengenceran tetapi jumlah sebenarnya harus dicantumkan dengan tanda kurung.
e.       Jika semua pengenceran menghasilkan angka 30-300 koloni maka harus dibuat perbandingan. Jika perbandingannya < 2 maka yang dilaporkan adalah rata – rata pengenceran tetapi jika perbandingannya > 2 maka yg dilaporkan adalah pengenceran terendah.
f.       Jika digunakan dua cawan petri (duplo) per pengenceran, maka data yang diambil harus dari kedua cawan tersebut meskipun salah satu dari cawan duplo tidak memenuhi syarat 30-300 koloni.


BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
1.      Praktikum perhitungan angka kuman
A.    Alat dan bahan
·         Cawan petri steril
·         Tabung reaksi
·         Pipet volume
·         Vortex
·         Bunsen
·         Tanah sampah
·         Aquadest steril
·         Medium petri PDA
·         Kapas
·         Inkubator
·         Kertas yellowpage
·         Masker
·         Sarung tangan

B.     Cara kerja
1.      timbang tanah 1 gram
2.      tanah seberat 1 gram dimasukan kedalam aquadest steril 9ml (tabung pengenceran 10-1) secara aseptis dan divortex, lalu ambil 1 ml larutan masukan dalam aqua dest steril (pengenceran 10-2) dan selanjutnya dilakukan pengenceran bertingkat sampai 10-7
3.      dari masing-masing tiga pengenceran terakhir (10-5,10-6,10-7) diambil 0,1ml untuk ditanam
4.      inkubasi pada suhu 370C selama 24 jam
5.      koloni akan tumbuh pada ketia cawan tersebut
6.      hitung jumlah mikroba pada masing masing petri tersebut

BAB IV
HASIL dan PEMBAHASAN
A.    Hasil perhitungan angka kuman
10-5
10-6
10-7
SPC (standar plate count)
3
0
3
<3,0 x 106 (3 x 105)  CFUs
Perhitungan:
Jumlah koloni = jumlah koloni x 1/faktor pengenceran
                          <30 x 1/10-5 ( 3 x 1/10-5)
                                  <3,0 x 10 x 105 ( 3 x 105)
                          <3,0 x 106 (3 x 105) CFUs
Pembahasan :
Pada hasil pengamatan praktikum kami pada cawan petri 10-5 terdapat 3 koloni , pada cawan petri 10-6 tidak ada koloni dan pada cawan petri 10-7 terdapat 3 koloni pula. Maka dari itu kelompok kami mendapatkan angka kurang dari 30 koloni dan yang dihitung adalah pengenceran terendah dan yang memenuhi angka untuk dilaporkan kelompok kami adalah pada cawan petri 10-5 dengan hasil jumlah koloni adalah <3,0 x 106 (3 x 105) CFUs

BAB V
      KESIMPULAN.
1.      Perhitungan angka kuman untuk menghitung jumlah koloni yang tumbuh disetiap pengenceran
2.      Fungsi pengenceran adalah untuk memperkecil jumlah bakteri
3.      Perhitungan angka kuman terbagi menjadi dua cara yaitu cara langsung dan tidak langsung
4.      Satndar perhitungan yang kelompok kami pakai adalah kurang dari 30 koloni
           
 Daftar pustaka.


Anonim,2010. http://id.wikipedia.org/wiki/Bakteri ( 06/10/14 2.12 pm)

1 komentar: